Kamis, 10 Oktober 2019

POTENSI PEMANFAATAN FLAVONOID UNTUK MAKHLUK HIDUP


POTENSI PEMANFAATAN FLAVOID UNTUK MAKHLUK HIDUP

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli secara in vivo maupun in vitro flavonoid banyak menunjukan aktivitas biologis yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hiudp. Flavonoid dapat digunakan, karena flavonoid memiliki beberapa sifat misalnya sifat anti bakteri, anti inflamasi, anti alergi, bersifat antioksidan, bersifat melindungi pembuluh darah dan antikarsinogen.
1.      Anti bakteri
Sebagai antibakteri flavonoid mampu berinteraksi dengan DNA bakteri yang ada di dalam tubuh. Flavonoid sebagai antibakteri karena flavonoid ini dapat melepaskan energy terinduksi pada membrane sitoplasma dari bakteri serta menghambat motilitas bakteri. Ada pula yang menyatakan bahwa adanya gugus hidroksil pada flavonoid yang menjadikannya sebagai antibakteri. Ion hidroksil membuat terjadinya perubahan komponen organic dan transport nutrisi Yang akan menimbulkan efek toksik pada sel baktreri.
2.      Anti Inflamasi
Sebagai anti inflamasi flavonoid memiliki mekanisme untuk memhambat terjadinya inflamasi. Dimana mekanismenya terdiri dari 2 cara yaitu menghambat pelepasan asam anakidonat serta sekresi enzim lisosom dari sel netrofil dan sel endothelial. Cara kedua yaitu dengan menghambat fase proliferasi dan fase eksudasi dari proses inflamasi.
3.      Anti Alergi
Flavonoid dikatakan sebagai antialergi karena flavonoid mampu menghambat enzim fosfodiesterase dalam siklus AMP dan juga enzim calcium-dependent ATPase. Keduanya berperan untuk pelepasan histamine dari sel mast dan juga sel basophil.
4.      Melindungi pembuluh darah kapiler
Pengaruh flavonoid pada pembuluh darah kapiler yaitu untuk menjaga permeabilitas serta meningkatkan resistensi pembuluh darah kapiler. Flavonoid terutama bekerja dalam endothelium mikrovaskuler untuk mengurangi terjadinya hipermeabilitas.
     Selain keempat fungsi diatas flavonoid dapat digunakan sebagai terapi. Sejak zaman dahulu sebagai obat untuk bebagai macam obat dalam bidang kedokteran. Seperti digunakan dalam diabetes mellitus, penyakit alergi, penyakit inflamasi, kanker, tukak lambung, osteoporosis, dan kardiovaskuler. Selain itu juga flavonoid juga dapat mengurangi rasa sakit pada pasca ekstraksi gigi, dimana caranya yaitu dengan menghambat jalur sikloosigenase dan fosfolipase A2 sehingga sintesis prostaglandin akan berkurang. Hal ini mungkin terjadi dengan berhubungan adanya beberapa sifat yang dimiliki oleh flavonoid itu diantaranya:
a.  Kemampuan flavonoid dalam meningkatkan proses mitogenesis, interkasi sel, dan adhesi molekul.
b.    Reaktivitas flavonoid yang tinggi dimana kemampuan flavonoid mengikat logam-logam berat divalent untuk membentuk senyawa kompleks
c.  Kemampuan flavonoid dalam menjaga permeabilitas dan meningkatkan resistensi pembuluh darah kapiler pada jeas, serta
d.      Flavonoid memiliki gugus hidroksil yang menyebabkan flavonoid bersifat antibakteri.
Dalam tumbuhan flavonoid tidak hanya berperan sebagai pemberi pigmen yang memberi warna, tetapi juga sangat berguna dalam pertumbuhan, perkembangan, serta pertahanan tumbuhan itu sendiri. contohnya sebagai enzin inhibitor, perkursor bahan toksik, serta melindungi tumbuhan dari bakteri, virus, herbivora, radikal bebas serta sinar UV.  kemudian juga sebagai agen kelasi terhadap logam-logam yang berbahaya bagi tumbuhan dimana akan membentuk senyawa kompleks. 

PERTANYAAN
1. Flavonoid digunakan atau memiliki kemampuan anti oksidan pada radikal bebas. menurut anda berdasarkan apa kemampuan antioksidan dalam flavonoid ini?
2.  Ada yang mengatakan bahwa flavonoid yang terdapat pada makanan dalam bentuk beta glikosida, maka flavonoid tersebut tidak dapat diadsorpsi, menurut anda apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi?
3. Senyawa flavonoid ini ditemukan juga dalam buah-buahan dan juga sayuran sehingga dapat dikatakan bahwa flavonoid merupakan unsur yang penting dalam diet manusia, menurut anda mengapa flavonoid dikatakan sebagai unsu yang sangat penting dalam diet manusia?


Jumat, 20 September 2019

KERAGAMAN DAN KEUNIKAN STRUKTUR KIMIA FLAVONOID


Flavonoid adalah senyawa kimia yang paling banyak ditemukan di dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid merupakan golongan senyawa fenol dan tersusun oleh 15 atom karbon sebagai inti dasarnya. Flavonoid tersusun dari bentuk konfigurasi C6-C3-C6. C6 dan C6 pada struktur tersebut merupakan cincin aromatik, cicin aromatic dua-duanya dihubungkan dengan tiga atom karbon yang dapat ataupun tidak dapat membentuk cincin ketiga. Seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar. Struktur Dasar Senyawa Flavonoid
        Selanjutnya sistem penomoran enyawa flavonoid dimulai dari cincin yang  C dan juga cincin A dengan angka biasa dan kemudian dapat dilanjutkan ke cincin B dengan angka yang beraksen, seperti gambar berikut:


Gambar. Sistem Penomoran Flavonoid
       Khusus untuk senyawa golongan khalkon penomoran dimulai dari cincin B dengan angka biasa dan dilanjutkan ke cincin A dengan angka beraksen, seperti:
Gambar, Sistem Penomoran Flavonoid golongan khalkon
          Penggolongan senyawa flavonoid didasarkan sifat-sifat larutan dan juga hasil reaksi warnanya, lalu diikuti dengan pengecekan ekstrak yang sudah dihidrolisis dengan cara kromatografi. Penggolongan flavonoid didasari atas pergeseran panjang gelombang maksimum pada 2 pita serapan yang diakibatkan adanya gugus sinamoil (pita serapan I) dan juga benzoil (pita serapan II) dari senyawa flavonoid dalam spektometri Ultra Violet dan tambak sebagai berikut:
Gambar. Pita Serapan suatu Flavonoid

           
Gugus-gugus fungsi yang terikat pada cincin flavonoid dapat dianalisis dengan menambahkan suatu pereaksi geser pada larutan flavonoid dan methanol seperti larutan AlCl3 + HCl, AlCl3, NaOMe, NaOAc, NaOAc + H3BO3. Senyawa flavonoid sendiri ada yang berupa aglikon saja da nada juga yang berbentuk glikosida (aglikon dan gula). Flavonoid juga ada yang berikatan dengan gugus sulfat yang disebut dengan flavonoid sulfat dan yang terikat dengan flavonoid lainnya disebut biflavonoid.


PERTANYAAN!
1. Menurut anda mengapa jika kita ingin mengidentifikasi struktur flavonoid dalam tumbuhan kita harus menghindari tumbuhan yang cacat?
2. Kerangka dasar karbon dari flavonoid dihasilkan dari kombinasi antara dua jalur biosintesa yang utama  untuk cincin aromatik, yakni jalur sikimat dan jalur asetat-malonat, disana ada enzim yang menyebabkan perubahan struktur flavonoid. Menurut anda apa akibat dari berbagai perubahan yang disebabkan oleh enzim?
3. Menurut anda mengapa flavonoid dapat dikatakan sebagai antioksidan yang lebih baik dari pada antioksida lainnya, seperti pada vitamin E dan vitamin C? 

POTENSI PEMANFAATAN TERPENOID UNTUK MAKHLUK HIDUP


Pada blog kali ini saya akan mengulas sedikit mengenai potensi pemanfaatan senyawa terpenoid, dimana sebelumnya saya juga sudah mengulas tentang keunikan dan keragaman struktur senyawa kimia terpenoid. Indonesia merupakan salah satu Negara yang banyak sekali menggunakan obat herbal untuk menyembuhkan suatu penyakit. Biasanya obat-obatan ini dikenal sebagai obat tradisional. Obat-obatan ini dibuat dari bahan-bahan alami hayati seperti dari hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Penggunaan tumbuh-tumbuhan sebagai obat tradisional berkaitan dengan kandungan kimia yang ada didalamnya. Senyawa kimia tersebut adalah hasil dari proses metabolisme dari tumbuhan itu sendiri. Senyawa kimia yang ada telah banyak di teliti oleh para peneliti dan seringkali dapat memberikan efek fisiologis dan farmakologi sehingga senyawa ini dikenal dengan nama senyawa bioaktif. Salah satu diantara golongan senyawa bioaktif yaitu terpenoid. Senyawa terpenoid ini adalah salah satu senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai obat. Sudah banyak peran senyawa terpenoid dari tumbuh-tumbuhan yang diketahui seperti menghambat pertumbuhan tumbuhan pesainya dan sebagai insektisida terhadap hewan tinggi. Senyawa terpenoid seperti seskuiterpenoid berfungsi sebagai penolak serangga, insektisida, membantu pertumbuhan tumbuhan dan dapat bekerja sebagai fungisida. Kemuduan seperti Diterpenoid yang mana bekerja sebagai obat anti tumor karena efek sitoksiknya da nada yang memiliki aktivitas antivirus. Lalu ada triterpenoid yang menunjukkan aktivitas fisiologinya dan senyawa ini merupakan komponen aktif dalam tumbihan obat yang telah digunakan untuk penyakit diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, penyakit atau gangguan kulit, kerusakan hati, dan juga malaria. 

PERTANYAAN!
1. Mengapa di Indonesia masih sedikit atau belum terkenal dalam pemanfaatan senyawa                          terpenoid ini untuk proses pengobatan?
2. Bagaimana cara kita sebagai mahasiswa untuk memperkenalkan potensi pemanfaatan                          senyawa terpenoid ini?
3. flavonoid adalah senyawa kimia, dimana senyawa kimia ini oleh orang awam dianggap                        bahan berbahaya sedangkan senyawa flavonoid ini adalah sebagai antikanker. lalu                                bagaimana cara menyakinkan kepada mereka bahwa senyawa kimia khususnya flavonoid                    ini tidak hanya berdampak ngatif atau berbahaya?

Jumat, 13 September 2019

KERAGAMAN DAN KEUNIKAN STRUKTUR TERPENOID


Komponen-komponen tumbuhan yang berbau yang dapat dipisahkan dari bahan nabati lain dengan penyulingan kukus di sebut dengan minyak atsiri. Banyak minyak atsiri seperti yang berasal dari bunga, digunakan dalam parfum. Pada mulanya dalam sejarah kimia organik, minyak-minyak atsiri ini, terutama minyak terpentin, menarik para ahli kimia. Ditemukan bahwa banyaknya atom karbon dan atom hydrogen dalam terpetin dalah 5:8, maka hasil alam yang lain  dengan rasio karbon-hidrogen sebesar 5:8 dikelompokkan sebagai Terpena. Dari definisi awal, terpena kemudian dikembangkan untuk mencangkup semua senyawa yang mengandung satuan-satuan kerangka dari isoprene. Untuk menekankan hubungan dengan isoprene ini, terpena disebut juga dengan Isoprenoid. Terpena dapat mengandung dua, tiga atau lebih satuan isoprene. Molekul-molekulnya dapat berupa rantai terbuka atau siklik. Dan mereka dapat memiliki ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil, atau gugus fungsional lain. Struktur yang mirip terpena dan mengandung unsur-unsur lain disamping C dan H disebut dengan Terpenoid.
            Terpenoid adalah senyawa yang mempunyai keragaman struktur yang besar dalam suatu produk alami yang diturunkan dari isopprena (C5). Berdasarkan klasifikasinya, terpenoid mengandung atom karbon yang jumlahnya yaitu kelipatan dari lima. Kemudian terpenoid juga mempunyai kerangka karbon yang disusun oleh dua atau lebih C5. Struktur molekul terpenaoid menunjukkan bahwa unit-unit isoprene saling bekaitan terartur dimana kepada dari unit yang satu berkaitan dengan ekor dari unit lain.
Gambar diatas menunjukkan bahwa ini merupakan suatu ciri yang khas dari sebagian besar terpenoid sehingga dapat kita gunakan untuk menentukan struktur terpenoid. Senyawa terpenoid dikategorikan berdasarkan banyaknya pasangan satuan isoprene yang dikandungnya:


Monoterpena, dengan kerangka yang hanya mengandung dua satuan isoprene adalah terpena yang paling sederhana. Namun, monoterpena pun memperagakan keanekaragaman struktur. Meskipun beberapa terpena dan terpenoid, seperti misalnya geraniol terdapat dalam aneka organisme, dibawah ini memperlihatkan sumber-sumber yang kaya akan senyawa tersebut.


PERTANYAAN?
1.      Jelaskan bagaimana faktor-faktor seperti enzim yang bekerja, pH, dan suhu sangat menentukan dihasilkannya triterpenoid dalam kualitas yang banyak?
2.      Menurut anda mengapa senyawa terpenoid banyak terdapat pada tumbuhan?
3.      Jelaskan bagaimana tekhnik isolasi tentang senyawa terpenoid?


Jumat, 30 Agustus 2019


BIOSINTESIS METABOLIT PRIMER DAN SEKUNDER

      Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai biosintesis metabolit primer dan sekunder, kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu biosintesis dan dan apa yang dimaksud dengan metabolit primer dan sekunder. Di dalam tubuh makhluk hidup kita ketahui bahwa ada proses terjadinya metabolisme. Yang dimaksud dengan metabolisme yaitu suatu proses perombakan atau perubahan senyawa kimia yang terjadi secara biologi dan secara kimia di dalam suatu organisme dan di dalam sel. Sedangkan terjadinya proses pembentukan produk metabolisme (metabolit)  dari senyawa yang berbentuk senderhana menjadi yang lebih rumit atau kompleks yang terjadi didalam suatu organisme disebut dengan Biosintesis
        Didalam sustu organisme metabolisme terdapat dua macam yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder. Metabolisme primer yang akan membentuk metabolit primer, begitupun metabolisme sekunder. Metabolit Primer merupakan hasil yang diperoleh dari metabolisme yang digunakan secara pokok untuk keberlagsungan hidup suatu organisme yang digunakan untuk tumbuh. Seperti halnya asam amino, protein, lipid, serta karbohidrat. Lain halnya dengan metabolit sekunder yang tidak digunakan dalam proses pertumbuhan melainkan digunakan sebagai alat perlindungan diri. Misalnya seperti senyawa yang diturunkan oleh metabolit primer seperti lipid, asam nuklead, protein dan karbohidrat yang sederhananya terbagi atas senyawa bernitrogen, fenolik, dan terpenoid.

A.    Biosintesis Metabolit Primer
1.      Biosintesis Karbohidrat
a.       Produk monosakarida melalui fotosintesis
Tumbuhan yang berklorofil akan memproduksi Monosakarida melalui proses fotosintesis. Fotosintesis dalam suatu tumbuhan dapat terjadi dengan cahaya maupun tanpa cahaya. Yang biasa disebut dengan rekasi terang dan reaksi gelap. Dimana melalui kedua proses forosintesis tersebut maka diperoleh suatu reaksi sebagai berikut:
2H2O + CO2 + Cahaya รจ (CH2O) + H2O +O2
b.      Biosintesis sukrosa
Bagi manusia produk tanaman berupa gula sukrosa ini merupakan produk yang sangat berguna. Sukrosa juga merupakan transport utama dan merupakan produk utama daripada proses fotosintesis itu sendiri.
2.      Biosintesis Lipid
Biosintesis lemak dan minyak pada organisme dipengaruhi oleh reaksi balik pada proses penguraiannya. Pembentukan lipid lewat biosintesis ini memuliki jalur kimia yang berbeda tentunya. Dalam biosintesis asam lemak ini melibatkan dua kompleks enzim ATP, NADPH2, CO2, serta Mn++.
3.      Biosintesis Asam Amino dan Protein
Protein merupakan kumpulan dari asam amino. Seperti yang kita ketahui bahwasannya asam amino terdapat dua macam yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial merupakan asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh manusia, sedangkan asam amino non esensial tidak dapat disintesis oleh manusia melainkan diperoleh dari luar.

B.     Biosintesis Metabolit Sekunder
Biosintesis metabolit sekunder terdapat beberapa jalur, diantaranya sebagai berikut:
1.      Jalur Asam Asetat
Melalui jalur ini senyawa metabolit sekunder yang dapat dihasilkan diantaranya yaitu asam lemak, gliserida, fosfolipida, glikopida dan poliasetilen
2.      Jalur Asam Sikimat
Melalui jalur asam sikimat senyawa metabolit sekunder yang didapat yaitu asam sinamat, fenol, asam benzoic, tannin, asam amino benzoic, quinon, serta koumarin.
3.      Jalur Asam Mevalonat
Melalui jalur ini senyawa metabolit sekunder yang dapat dihasilkan adalah essensial oil, menthol, steroid, terpenoid, geraniol, squalent, monoterpenoid, sapogenin, dan korosinoid.

 Adapun senyawa dari metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai obat modern yaitu:
- Alkanoid
- Caffein
- Cocain
- Atropine
- Nikotin
- Quinine
- Scopolamine
- Vinblastine


PERTANYAAN
1. Bagaimanakan ciri-ciri dari metabolit Primer?
2. Adakah faktro yang mempengaruhi produksi metabolit sekunder, jika ada sebutkan faktor-                  faktornya!
3. Bagaimana Cara meningkatkan metabolit sekunder?






Sabtu, 24 Agustus 2019

PROSEDUR DAN TAHAP SCREENING POTENSI KIMIA BAHAN ALAM 


        


       Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis. Banyak macam-macam hewan dan tumbuhan yan hidup di Indonesia. Dari semua makhluk hidup yang hidup di alam ini tentu saja memiliki manfaat bagi manusia. Contohnya saja banyak orang menggunakan tumbuhan sebagai obat herbal, begitu pula dengan hewan. Hal ini menandakan bahwa ada suatu hal yang berguna di dalam tumbuhan dan hewan. Oleh karena itu manusia penasaran dan ingin melakukan uji secara sederhana maupun uji dilaboratorium untuk mengetahui kandungan dan manfaat dari tumbuhan dan hewan itu sendiri. Melakukan tes atau pengujian untuk mengetahui apakah ada senyawa aktif dalam suatu tumbuhan ataupun hewan inilah disebut Screening Fitokimia. Screening Fitokimia dalam bahasa sederhananya dikenal sebagai Screening Potensi Kimia Bahan Alam.Screening Fitokimia ini sendiri merupakan tahan awal untuk mengetahui suatu senyawa atau bahan aktif yang terkandung dalam tumbuhan dan hewan. Pengujian ini biasanya ditandai dengan adanya suatu reaksi-reaksi maupun terjadinya perubahan warna ketika direaksikan dengan zat pereaksi.
            Fitokimia menguraikan tentang senyawa senyawa organik yang ada didalam suatu organisme, dimana salah satunya ada struktur kimianya. Fitokimia ini dilakukan untuk menentukan ciri-ciri, komponen-komponen dari senyawa aktif dimana senyawa tersebut dapat diketahui bahwa itu bersifat racun maupun bersifat farmakologis. Adapun prosedur dalam Screening Fitokimia yaitu sebagai berikut:
1. Uji Flavonoid
    Flavonoid banyak ditemukan didalam tumbuhan dalam bentuk glikosida atau gugus gula. Flavonoid adalah salah satu senyawa fenol. Akan terjadi perubahan warna jika ditambahkan larutan basa atau amoniak. Ada beberapa jenis dari flavonoid, yaitu antosianin, flavonol, glikoflavon, proantosianidin, flavon, khalkon, biflavonil, flavanon, auron, dan isoflavon. golongan ini dapat diperiksa dengan uji warna yaitu fitokimia untuk menentukan keberadaan senyawa golongan flavonoid dan adanya polifenol.
2. Uji Tanin
  Tanin merupakan salah satu senyawa yang terkandung dalam tumbuhan yang berpembuluh. memiliki rasa yang sepat dan memiliki gugus fenol. Jika bereaksi dengan protein akan membentuk kopolimer yang tidak larut dalam air. Uji tanin ini dapat dilakukan dengan melarutkan ekstrak sempel ke dalam metanol sampai sempel tersebut terendam.nlalu ditambahkan 2 atau 3 tetes larutan FeCl3 1% hasil yang positif akan ditunjukkan dengan adanya warna hitamkebiruan ataupun hijau.
3. Uji Alkaloid
     Alkaloid tersebar luas hampir disemua jenis tumbuh-tumbuhan. alkaloid biasanya ditemukan pada biji, daun, ranting, dan kulit kayu dari tumbuhan. Alkaloid sebagian besar bersifat racun namun ada juga yang berguna untuk pengobatan. Alkaloid berfungsi sebagai hasil dari pembuanagn nitrogen seperti urea dan asam urat pada hewan. Untuk menguji alkaloid dilakukan dengan cara ekstrak yang akan diuji dilarutkan dengan 5 mL HCL 2 N. Larutan yang didapat dibagi menjadi tiga tabung reaksi. Tabung pertama ditambah HCL 2 N yang berfungsi sebagai blanko. Tabung kedua ditambahkan dengan pereaksi Dragendorff sebanyak 3 tetes dan tabung terakhir di tambhakan dengan pereaksi mayer 3 tetes. jika terdapat endapan jingga pada tabung kedua dan endapan putih pada tabung ketiga berarti hal ini menandakan adanya alkaloid.
4. Uji Saponin
   Saponin merupakan glikosida triterpena dan sterol yang sudah gerdeteksi dalam 90 gebus tumbuhan. Uji saponin dilakukan dengan cara memasukkan ekstrak sampel daun sebanyak 1 gram ke dalam tabung reaksi. ditambahkan aquades hingga sampel tersebut terendam, didihkan selama 2 menit dan didinginkan lalu dikocok dengan kuat. hasil ditunjukkan dengan adanya buih yang stabil.
5. Uji Terpenoid
     Terpenoid adalah suatu komponen dalam tumbuhan yang mempunyai bau dan dapat diisolasi dengan bahan nabati dengan penyulingan dan disebut minyak atsiri. Uji trierpenoid dilakukan dengan melarutkan  sampel sebanyak 2 mL dan diuapkan. Residu yang diperoleh kemudian di larutkan dalam 0,5 mL khloroform, dan ditambahkan 0,5 mL  asam asetat anhidrat. campuran ini kemudian ditetesi dengan 2 mL asam sulfat pekat lewat dinding-dinding tabung. hasil positif ditunjukkan dengan warna hijau kebiruan menunjukkan bahwa ada sterol. Namun bila hasilnya berupa cincin kecoklatan atau violet pada perbatasan dua pelarut, ini menunjukkan bahwa adanya triterpenoid.
      Adapun syarat-syarat dalam metode screening fitokimia adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan keterangan tambahan ada tidaknya senyawa tertentu
2. selektif terhadap senyawa yang diinginkan
3. sederhana dan cepat
4. dapat dilakukan meskipun dengan alat yang sederhana
5. bersifat semi kualitatif  yang mempunyai batas kecepatan yang tinggi untuk senyawa yang diinginkan.


PERTANYAAN
1. Apa tujuan dilakukannya screening fitokimia?
2. Apa saja syarat-syarat dalam metode screening fitokimia?
3. bagaimana melakukan uji terpenoid?
     

Jumat, 23 Agustus 2019

DAUN SIRSAK DAPAT MEMBUNUH SEL KANKER


Buah dan Daun Sirsak

         Di era Globalisasi seperti pada saat ini banyak sekali orang terserang penyakit. Salah satunya adalah kanker. Indonesia menduduki peringkat ke tiga sebagai negara penyumbang kematian karena kanker. Ada banyak sekali macam-macam kanker, seperti kanker darah, kanker payudara, kanker otak, kanker hati, dan masih banyak lainnya. Ada banyak penyebab yang dapat menimbulkan kanker pada seseorang, seperti terkena radiasi yang berlebihan, terkena paparan zat kimia, virus, dan tentunya gaya hidup sehari-hari. Pola hidup yang sehat sangat diperlukan agar kita terhindar dari berbagai jenis penyakit dan salah satunya yaitu kanker.
          Daun sirsak merupakan salah satu tumbuhan yang dapat mencegah perkembangan sel kanker di tubuh atau sebagai pengganti dari kemoterapi. Senyawa yang terdapat di dalam daun sirsak yaitu senyawa Acetogenin. Acetogenin sendiri merupakan salah satu senyawa kimia yang memiliki sifat sebagai pembunuh racun yang ada didalam tubuh manusia, ATP tranportasi yang digunakan sebagai jalan sel kanker untuk berkembang akan di hambat oleh acetogenin ini. Asetogenin yang telah dikonsumsi melalui daun sirsak ini akan masuk kedalam tubuh kemudian acetogenin menempel kepada reseptor dinding sel lalu ATP yang berada di dinding mitokondria akan di rusak. Hal ini dikarenakan senyawa acetogenin dapat bekerja seperti salah satu obat dalam pengobatan kemoterapi


PERTANYAAN
1. Bagaimana pengolahan daun sirsak agar dapat dikonsumsi sebagai obat kanker?
2. Selain untuk obat pembunuh sel kanker, apa saja kegunaan daun sirsak bagi kesehatan?
3. Adakah efek negatif dari mengkonsumsi daun sirsak?