Sabtu, 24 Agustus 2019

PROSEDUR DAN TAHAP SCREENING POTENSI KIMIA BAHAN ALAM 


        


       Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis. Banyak macam-macam hewan dan tumbuhan yan hidup di Indonesia. Dari semua makhluk hidup yang hidup di alam ini tentu saja memiliki manfaat bagi manusia. Contohnya saja banyak orang menggunakan tumbuhan sebagai obat herbal, begitu pula dengan hewan. Hal ini menandakan bahwa ada suatu hal yang berguna di dalam tumbuhan dan hewan. Oleh karena itu manusia penasaran dan ingin melakukan uji secara sederhana maupun uji dilaboratorium untuk mengetahui kandungan dan manfaat dari tumbuhan dan hewan itu sendiri. Melakukan tes atau pengujian untuk mengetahui apakah ada senyawa aktif dalam suatu tumbuhan ataupun hewan inilah disebut Screening Fitokimia. Screening Fitokimia dalam bahasa sederhananya dikenal sebagai Screening Potensi Kimia Bahan Alam.Screening Fitokimia ini sendiri merupakan tahan awal untuk mengetahui suatu senyawa atau bahan aktif yang terkandung dalam tumbuhan dan hewan. Pengujian ini biasanya ditandai dengan adanya suatu reaksi-reaksi maupun terjadinya perubahan warna ketika direaksikan dengan zat pereaksi.
            Fitokimia menguraikan tentang senyawa senyawa organik yang ada didalam suatu organisme, dimana salah satunya ada struktur kimianya. Fitokimia ini dilakukan untuk menentukan ciri-ciri, komponen-komponen dari senyawa aktif dimana senyawa tersebut dapat diketahui bahwa itu bersifat racun maupun bersifat farmakologis. Adapun prosedur dalam Screening Fitokimia yaitu sebagai berikut:
1. Uji Flavonoid
    Flavonoid banyak ditemukan didalam tumbuhan dalam bentuk glikosida atau gugus gula. Flavonoid adalah salah satu senyawa fenol. Akan terjadi perubahan warna jika ditambahkan larutan basa atau amoniak. Ada beberapa jenis dari flavonoid, yaitu antosianin, flavonol, glikoflavon, proantosianidin, flavon, khalkon, biflavonil, flavanon, auron, dan isoflavon. golongan ini dapat diperiksa dengan uji warna yaitu fitokimia untuk menentukan keberadaan senyawa golongan flavonoid dan adanya polifenol.
2. Uji Tanin
  Tanin merupakan salah satu senyawa yang terkandung dalam tumbuhan yang berpembuluh. memiliki rasa yang sepat dan memiliki gugus fenol. Jika bereaksi dengan protein akan membentuk kopolimer yang tidak larut dalam air. Uji tanin ini dapat dilakukan dengan melarutkan ekstrak sempel ke dalam metanol sampai sempel tersebut terendam.nlalu ditambahkan 2 atau 3 tetes larutan FeCl3 1% hasil yang positif akan ditunjukkan dengan adanya warna hitamkebiruan ataupun hijau.
3. Uji Alkaloid
     Alkaloid tersebar luas hampir disemua jenis tumbuh-tumbuhan. alkaloid biasanya ditemukan pada biji, daun, ranting, dan kulit kayu dari tumbuhan. Alkaloid sebagian besar bersifat racun namun ada juga yang berguna untuk pengobatan. Alkaloid berfungsi sebagai hasil dari pembuanagn nitrogen seperti urea dan asam urat pada hewan. Untuk menguji alkaloid dilakukan dengan cara ekstrak yang akan diuji dilarutkan dengan 5 mL HCL 2 N. Larutan yang didapat dibagi menjadi tiga tabung reaksi. Tabung pertama ditambah HCL 2 N yang berfungsi sebagai blanko. Tabung kedua ditambahkan dengan pereaksi Dragendorff sebanyak 3 tetes dan tabung terakhir di tambhakan dengan pereaksi mayer 3 tetes. jika terdapat endapan jingga pada tabung kedua dan endapan putih pada tabung ketiga berarti hal ini menandakan adanya alkaloid.
4. Uji Saponin
   Saponin merupakan glikosida triterpena dan sterol yang sudah gerdeteksi dalam 90 gebus tumbuhan. Uji saponin dilakukan dengan cara memasukkan ekstrak sampel daun sebanyak 1 gram ke dalam tabung reaksi. ditambahkan aquades hingga sampel tersebut terendam, didihkan selama 2 menit dan didinginkan lalu dikocok dengan kuat. hasil ditunjukkan dengan adanya buih yang stabil.
5. Uji Terpenoid
     Terpenoid adalah suatu komponen dalam tumbuhan yang mempunyai bau dan dapat diisolasi dengan bahan nabati dengan penyulingan dan disebut minyak atsiri. Uji trierpenoid dilakukan dengan melarutkan  sampel sebanyak 2 mL dan diuapkan. Residu yang diperoleh kemudian di larutkan dalam 0,5 mL khloroform, dan ditambahkan 0,5 mL  asam asetat anhidrat. campuran ini kemudian ditetesi dengan 2 mL asam sulfat pekat lewat dinding-dinding tabung. hasil positif ditunjukkan dengan warna hijau kebiruan menunjukkan bahwa ada sterol. Namun bila hasilnya berupa cincin kecoklatan atau violet pada perbatasan dua pelarut, ini menunjukkan bahwa adanya triterpenoid.
      Adapun syarat-syarat dalam metode screening fitokimia adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan keterangan tambahan ada tidaknya senyawa tertentu
2. selektif terhadap senyawa yang diinginkan
3. sederhana dan cepat
4. dapat dilakukan meskipun dengan alat yang sederhana
5. bersifat semi kualitatif  yang mempunyai batas kecepatan yang tinggi untuk senyawa yang diinginkan.


PERTANYAAN
1. Apa tujuan dilakukannya screening fitokimia?
2. Apa saja syarat-syarat dalam metode screening fitokimia?
3. bagaimana melakukan uji terpenoid?
     

3 komentar:

  1. Saya Mita Istiana (083) akan membantu menjawab pertanyaan no 3.Cara melakukan ujinya yaitu dengan melarutkan dalam 0,5 mL khloroform, dan ditambahkan 0,5 mL asam asetat anhidrat. campuran ini kemudian ditetesi dengan 2 mL asam sulfat pekat lewat dinding-dinding tabung. hasil positif ditunjukkan dengan warna hijau kebiruan menunjukkan bahwa ada sterol. Tetapi jika berupa cincin kecoklatan atau violet pada perbatasan dua pelarut, ini menunjukkan bahwa adanya triterpenoid.

    BalasHapus
  2. Saya melisa oktapiani NIM (043) akan me jawab pertanyaan no 1 dimana tujuan dari skrining fitokimia ialah u tuk mendeteksi adanya kandungan senyawa aktif dalam tumbuhan maupun hewan dimana senyawa tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. Dan untuk mengetahui apakah senyawa tersebut bersifat racun atau tidak.

    BalasHapus
  3. Hallo elda, saya Yuyun Ernawati dengan NIM A1C117063 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Menurut saya syarat-syarat dalam metode screening fitokimia yaitu, sebagai berikut :
    1. Dapat memberikan keterangan tambahan ada tidaknya senyawa tertentu
    2. selektif terhadap senyawa yang diinginkan
    3. sederhana dan cepat
    4. dapat dilakukan meskipun dengan alat yang sederhana
    5. bersifat semi kualitatif yang mempunyai batas kecepatan yang tinggi untuk senyawa yang diinginkan.

    BalasHapus