Sebelumnya kita telah memperlajari tentang
potensi pemanfaatan alkaloid bagi makhluk hidup. dimana banyak seklai manfaat
alkaloid yang digunakan untuk makhluk hidup. Kali ini kita akan mempelajari
biogenetik alkaloid pada makhluk hidup. Sebelum itu kita ingat kembali mengenai
alkaloid terlebih dahulu. Alkaloid adalah senyawa basa bernitrogen yang
kebanyakan berbentuk heterosiklik dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan
sebagian kecil juga terdapat pada hewan. Alkaloid ini merupakan salah satu
hasil dari metabolit sekunder. Alkaloid ini merupakan golongan metabolit
sekunder yang paling banyak ditemukan di alam.
Asam
amino, peptide, protein, nukleotid, asam nukleik, gula aminodan antibiotic biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dengan
prinsip yang sama senyawa yang sifatnya netral yang secara biogenetic berhubungan
dengan alkaloid termasuk pada golongan ini. Seringkali kita mendengar kata
biogenetik, apa sebenarnya biogenetik itu? Suatu zat yang diproduksi secara
biologis oleh makhluk hidup dan dengan zat tersebut digunakan untuk
keberlangsungan hidupnya disebut biogenetik . dari segi biogenetiknya sendiri, alkaloid
diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino, yaitu diantaranya:
-
Ornitidan lisin : dimana berfungsi untuk menurunkan alkaloid
alisiklik
-
Fenilalanin dan tirosin : menurunkan jenis isokuinolin
-
Triftopan : yang menurunkan alkaloid indol
Reaksi
Mannich merupakan reaksi utama yang mendasari biosintesis alkaloid ini dimana
antara suatu aldehidadan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa
enol dan fenol. Pada biosintesis alkaloid akan melibatkan reaksi rangkap
oksidatif fenol dan metilasi.
Alkaloid diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yang berdasarkan biogenetiknya, antara lain sebagai berikut:
1. Alkaloid alisiklik
alkaloid yang terbentuk dari asam amino ornitin dan lisin biasa dikenal sebagai alkaloid alisiklik. alkaloid ini sering dijumpai dalam beberapa tumbuhan seperti pada buah delima, khusunya pada kulitnya.
2. Alkaloid isoquinolin
Alklaoid ini terbentuk oleh asam amino fenilalanin dan tirosin. Alkaloid ini dikenal sebagai perkusor dari terbentuknya alkaloid amina. contoh alkaloid jenis ini yaitu ephedrin. ephedrin adalah obat untuk meningkatkan tekanan darah, dan juga digunakan sebagai obat depresi. selain ephedrin ada beberapa senyawa kain seperti morphin. dibawah ini ditunjukkan beberapa turunan untuk senyawa morphin.
3. Alkaloid Indol
Alkaloid indol ini biasanya tersusun oleh asam amino triftopa. contohnya yaitu harmin yang ditunjukkan struktur dibawah ini.
Dibawah ini contoh dari biogenetik senyawa alkaloid khususnya Nikotin.
Nikotin ini sendiri berasal dari asam amino ornitin. asam amino ornitin akan mengalami metilasi yang akan melepaskan H+ nya. strukturnya akan terjadi dekarboksilasi yaitu hilangnya gugus karboksil dan akan meleaskan CO2. lalu akan mengalami reaksi deaminasi. deaminasi adalah pelepasan gugus amina sehingga akan membentuk gugus karboksil. selanjutnya akan ditambahkan asam nikotimat untuk membentuk senyawa alkaloid yaitu Nikotin.
Alkaloid diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yang berdasarkan biogenetiknya, antara lain sebagai berikut:
1. Alkaloid alisiklik
alkaloid yang terbentuk dari asam amino ornitin dan lisin biasa dikenal sebagai alkaloid alisiklik. alkaloid ini sering dijumpai dalam beberapa tumbuhan seperti pada buah delima, khusunya pada kulitnya.
2. Alkaloid isoquinolin
Alklaoid ini terbentuk oleh asam amino fenilalanin dan tirosin. Alkaloid ini dikenal sebagai perkusor dari terbentuknya alkaloid amina. contoh alkaloid jenis ini yaitu ephedrin. ephedrin adalah obat untuk meningkatkan tekanan darah, dan juga digunakan sebagai obat depresi. selain ephedrin ada beberapa senyawa kain seperti morphin. dibawah ini ditunjukkan beberapa turunan untuk senyawa morphin.
3. Alkaloid Indol
Alkaloid indol ini biasanya tersusun oleh asam amino triftopa. contohnya yaitu harmin yang ditunjukkan struktur dibawah ini.
Dibawah ini contoh dari biogenetik senyawa alkaloid khususnya Nikotin.
Nikotin ini sendiri berasal dari asam amino ornitin. asam amino ornitin akan mengalami metilasi yang akan melepaskan H+ nya. strukturnya akan terjadi dekarboksilasi yaitu hilangnya gugus karboksil dan akan meleaskan CO2. lalu akan mengalami reaksi deaminasi. deaminasi adalah pelepasan gugus amina sehingga akan membentuk gugus karboksil. selanjutnya akan ditambahkan asam nikotimat untuk membentuk senyawa alkaloid yaitu Nikotin.